Bagi seorang full stack developer pasti sering juga berhadapan dengan database, dimana tidak sembarang tipe data yang bisa digunakan ketika sedang merancang kolom-lolom di databse. Pemilihan tipe data integer untuk kolom nomor induk atau pengkodean biasanya suka ada keliru bagi para pemula, termasuk saya sendiri waktu itu.
Baca juga : Membuat Database dan Tabel PostgreSQL serta Cara Penggunaannnya di Terminal Ubuntu
Baca juga : Aila CBT, Aplikasi Ujian Online Berbasis Web dengan Codeigniter
Pernah suat kali ketika membuat kolom untuk data nomor induk mahasiswa (NIM) malah menggunakan tipe data integer, alhasil begitu diisi dengan nomor yang berjumlah sepuluh digit akan otomatis dirubah menjadi angka 2147483647.
Sempat merasa heran kenapa semua NIM yang diinputkan malah berubah menjadi angka 2147483647 ketika masuk ke database. Setelah coba googling akhirnya saya mendapatkan informasi bahwa angka 2147483647 adalah angka maksimum untuk tipe data Integer, dimana data integer adalan data untuk bilangan bulat mulai dari -2,147,483,647 sampai dengan 2,147,483,647.
Baca juga : Membagi Waktu Belajar yang Efektif bagi Programmer yang Sudah Bekerja
Untuk mengatasi hal tersebut waktu itu saya mempunyai dua alternatif solusi, pertama merubah tipe dana untuk kolom nim menjadi Varchar atau Char, dan kedua adalah dengan menambahkan satu kolom lagi sebagai ID dengan tipe data integer, dan akhirnya saya memilih menambahkan satu kolom lagi untuk ID sehingga bisa di set Auto Increment.
Pemilihan menambah satu kolom untuk ID juga dengan pertimbangan bahwa ID ini nantinya akan berkaitan/berelasi dengan tabel-tabel yang lain yang jumlahnya cukup banyak, sehingga ketika yang digunakan sebagai primary key dan foreign key nya adalah ID, jumlah data yang disimpan juga akan lebih sedikit karena jumlah karakternya sedikit daripada NIM.
Itulah sedikit sharing tentang penggunaan tipe data untuk pengkodean, semoga memberikan manfaat bagi yang baru tahu tentang ini. Apabila ada yang perlu didiskusikan, silahkan sampaikan di kolom komentar.