Bank Syariah Indonesia adalah lembaga perbankan syariah. Bank ini berdiri pada 01 Februari 2021 pukul 13.00 WIB. Pada 1 Februari 2021, bank ini merupakan hasil merger anak perusahaan BUMN bidang perbankan diantaranya Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia. Wikipedia
Karena merupakan hasil merger dari tiga bank syariah, maka pastinya dari sisi teknologi atau sistem pun akan digabungkan. Jalan terbaiknya adalah dengan mengambil salah satu dari ketiga sistem bank tersebut, karena akan lebih efektif dan efesien daripada membuat sistem yang baru.
Ternyata, sistem yang disepakati untuk digunakan sebagai sistem dari Bank Syariah Indonesia ini adalah sistem Bank Syariah Mandiri (BSM), entah apa alasannya yang pasti saya sendiri sangat bersyukur dengan keputusan tersebut.
Baca juga : Kemudahan Teknologi Asuransi, Ketahui Dulu Sebelum Membeli Produk Pilihannya!
Alasan saya bersyukur selain karena saya menggunakan BSM sebagai salah satu rekening utama, sistem host to host (H2H) yang saya kelola di kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) juga menggunakan H2H BSM.
Saat ini pengkodean untuk H2H di kampus UMMI sudah mencapai sekitar 10 macam, karena beragamnya jenis pembayaran di kampus UMMI yang sudah diotonatisasi. Seandainya sistem Bank Syariah Mandiri menggunakan sistem bank lain seperti BRI Syariah atau BNI Syariah, maka ada PR besar yang harus saya kerjakan. WKwkwk.
Demikian sedikit sharing sekaligus curhatan saya mengenai sistem
Baca juga : Pengembangan H2H Bank Muamalat di Universitas Muhammadiyah Sukabumi